Demam Tumbuh Gigi

Pertumbuhan gigi pertama pada bayi biasanya dimulai pada umur 6 bulan hingga 12 bulan, dan baru lengkap pada umur 3 sampai 3,5 tahun. Akan tetapi tidak semua bayi sama untuk permulaan pertumbuhan gigi ini, ada yang lebih awal dan ada pula yang lebih lambat, bahkan ada yang sejak bayi lahir sudah tumbuh gigi yang yang disebut gigi natal. Nah, pada saat tumbuh gigi ini bayi akan mengalami demam kira-kira 1-2 hari dan menjadi rewel karena tumbuhnya akar gigi yang menembus gusi membuat bayi tidak nyaman (rewel paling lama seminggu), dan nafsu makannya berkurang. Saat gigi si kecil sudah nongol sedikit saja, biasanya reaksi-reaksi seperti rewel, demam, dan malas makan akan segera hilang.
Namun adakalanya bayi yang sedang tumbuh gigi tidak mengalami demam dan rewel. Reaksi-reaksi yang muncul pada bayi ketika hendak tumbuh gigi tergantung pada daya tahan tubuhnya atau ketahanan daya ambang sakitnya, dan tiap bayi memiliki daya tahan yang berbeda-beda. Artinya, kalau daya tahan tubuh si bayi bagus, saat tumbuh gigi tak selalu bereaksi demam. Yang harus diwaspadai bila suhu tubuhnya antara 38,5­40 derajat Celcius, perlu dicurigai ada penyakit lain. 
Beberapa gejala pada bayi yang tumbuh gigi 
Masih banyak orang tua yang belum memahami karakter demam pada anak yang sedang tumbuh gigi. Saat anaknya demam karena tumbuh gigi orang tua buru-buru membawanya ke dokter. Pada umumnya, demam pada anak yang tumbuh gigi tidak terlalu tinggi dan tak ada gejala seperti batuk, pilek, dan lainnya. Yang perlu diperiksa saat bayi demam di usia-usia tumbuh gigi adalah melihat kondisi di dalam mulutnya. Tumbuhnya gigi ditandai dengan warna gusi yang lebih pucat dan agak menonjol dibanding sisi lainnya.
Selain melihat kondisi mulut si kecil, orang tua juga bisa melihat gejala-gejala lain yang muncul pada bayi, di antaranya adalah:
  • Gatal pada gusi, sehingga bayi sering menggigit benda yang dipegangnya. 
  • Mengeluarkan air liur yang berlebihan.
  • Menangis di waktu malam, sehingga tidurnya terganggu.
  • Sering memasukkan jari tangan atau benda-benda ke dalam mulut, atau sering menghisap jempol atau jari.
  • Gusinya terlihat bengkak.
  • Menolak minum ASI atau Susu botol karena mengisap menimbulkan rasa sakit.
  • Penurunan nafsu makan untuk makanan padat.
 
Jika anak demam sementara tidak menunjukkan gejala-gejala akan tumbuh gigi, maka orangtua perlu membawanya ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Hal ini untuk menjaga adanya kemungkinan kondisi lain yang terjadi pada bayi. 
Penanganan Bayi tumbuh gigi
Dalam mendampingi bayi yang sedang tumbuh gigi, orang tua bisa membantu bayi dengan beberapa cara, yaitu:
  1. Demam dan rewel gara-gara mau tumbuh gigi akan hilang sendiri setelah giginya keluar. Oleh karena itu orang tua jangan panik dan tetap tenang. Yang perlu dilakukan adalah membantu membuat bayi menjadi tenang dan mengurangi rasa tidak nyaman, seperti menenangkan bayi dengan mengajaknya jalan-jalan, memijat, mengelus, dan lain sebagainya.
  2. Apabila bayi jadi sangat rewel, tampak tak tahan sakit,dan demam, sebaiknya orangtua mencoba mengatasinya dengan memberikan obat penurun panas.
  3. Menjaga asupan makanan untuk bayi. Bayi yang sedang tumbuh gigi akan merasa malas untuk makan. Hal ini tentu tidak bisa dibiarkan, mengingat bayi yang sakit membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak. Caranya dengan menghindari makanan yang agak keras, berikan makanan yang lunak, misal, dengan diblender.
  4. Berikan sesuatu yang dingin untuk digigit atau dikunyah bayi. Salah satu cara yang paling populer untuk mengatasi rasa tidak nyaman di mulut adalah membiarkannya mengunyah sesuatu yang dingin. Sebuah kain yang dibasahi air dingin bisa mengurangi bengkak di gusi atau memberikan es kecil-kecil yang terbuat dari jus buah.
  5. Konsultasikan kondisi bayi pada dokter jika orang tua sudah merasa kewalahan ketika bayi semakin rewel atau susah sekali makan, dan demamnya tidak kunjung sembuh.


Silahkan Baca Juga Artikel Menarik Lainnya:

0 komentar: