Manfaat Dongeng Untuk Anak


Mendongeng adalah suatu aktivitas bercerita suatu kisah entah khayal atau nyata yang biasanya diceritakan pada masa kanak-kanak. Dan biasanya cerita dongeng itu masih teringat oleh kita hingga dewasa karena di sana kita masih kecil dan minat mendengar dongeng kuat sekali alias kemampuan belajar tentang sesuatu di luar kita cukup besar.
Kita pernah akrab dengan istilah yang sangat popular bahwa “belajar di waktu kecil seperti menulis di atas batu sedangkan belajar di waktu tua seperti menulis di permukaan air. Jadi apa-apa yang disampaikan akan terekam rapi dalam otak kita, tergantung bagaimana orang tua dapat mengarahkan dan memberikan stimulant yang benar terhadap cerita-cerita dongeng tersebut, sehingga nilai-nilai yang ada didalamnya dapat diimplementasikan oleh anak kelak.
Dari kecil kita sering sekali diberikan cerita tentang bagaimana cerdiknya kencil. Sang kancil selalu lolos dari hukuman maut atas kecerdikannya (tipuannya). Kisah mempunyai pengaruh yang kuat terhadap jiwa, maka seorang pendidik selayaknya memperbanyak kisah-kisa yang bermanfaaat. Karena cerita-cerita dengan edukasi yang tinggi akan selalu lekat dan tinggal diingatan anak kita.
Secara sederhana, hendaknya semua orang tua, pengajar atau Pembina ataupun pendidik lebih baik memperbanyak kisah-kisah yang bermanfaat kepada anak didiknya, sebab kisah-kisah ini merupakan pembantu terbaik bagi pembinaan generasi. Di samping itu, hendaknya mereka harus berhati-hati, jangan sampai membawakan kisah-kisah jelek yang akan mendorong anak-anak didik mengambil pengalaman untuk melakukan pencurian, tindakan-tindakan keji, dan penyimpangan-penyimpangan tingkah laku. 
Menurut Lawrence Kutner, Ph.D, psikiater dari Harvard, AS, dongeng penting bagi anak agar dapat memasuki perjalanan hidupnya tanpa risiko. Anak bisa mengatasi masalahnya dengan mengidentifikasikan diri dengan tokoh cerita. Masalah yang dihadapi ketika pertama kali anak masuk sekolah, misalnya, bisa diatasi dengan enak.
Tidak itu saja, seorang Prof. Janine Despinette, pakar dan kritikus buku dari Prancis, mengatakan, sejak dini anak perlu belajar mendengarkan cerita yang dibacakan orang tua atau guru mereka, sehingga mereka mampu menghargai nilai-nilai dalam cerita.
Bercerita menjadi sesuatu yang penting bagi anak karena beberapa alasan:
1.      Bercerita merupakan alat pendidikan budi pkerti yang paling mudah di cerna anak
2.      Bercerita merupakan metode dan materi yang dapat di integrasikan dengan dasar ketrampilan lain, yakni berbicara, membaca dan menulis.
3.      Bercerita memberi ruang lingkup yang bebas pada anak untuk mengembangan kemampuan bersimpati dan berempati
4.      Bercerita memberikan “pelajaran” budaya dan budi pekerti yang memiliki retensi lebih kuat dari pada “pelajaran” budi pekerti yang diberikan melalui penuturan atau perintah langsung.
5.      Bercerita memberi contoh pada anak bagaimana menyikapi suatu permasalan dengan baik, sekaligu memberi “pelajaran” pada anak bagaimana cara mengendalikan keinginan-keinginan yang dinilai negative oleh masyarakat.



Silahkan Baca Juga Artikel Menarik Lainnya:

0 komentar: