Seorang anak sedang berjalan pulang kembali dari sebuah kebun, di tangannya
ia memegang sebuah wadah botol yang berisi penuh madu lebah. Rupa-rupanya dia
dari pulang mengambil madu lebah yang kebetulan bersarang di sebuah pohon di
kebunnya.
Jarak antara kebun dan rumahnya tidak terlalu jauh. Ia pun hanya berjalan
kaki saja kalau mau ke kebun. Anak tersebut memang sudah terbiasa mencari madu.
Keahliannya itu ia dapat dari ayahnya yang juga seorang yang jago mencari madu
di hutan.
Saat melintasi sebuah jalan setapak di tepi jurang dangkal, ia bersiul-siul
sambil pikirannya melayang kemana-mana.
“Beruntung sekali hari ini aku telah mendapatkan madu,” kata anak itu dalam
hati.
"Madu yang aku dapat ini pasti harganya mahal," pikirnya senang,
"Jika aku jual nanti pasti aku akan mendapatkan uang yang banyak, lalu
dengan uang itu, aku akan membeli telur bebek dan menetaskannya. Sungguh sangat
menyenangkan apabila telur-telur tersebut telah menetas dan ladangku akan
dipenuhi dengan bebek-bebek kecil yang lucu. Lalu suatu saat nanti, saat
bebek-bebek itu bertelur banyak aku bisa menjualnya lagi, dan dengan uang
tersebut au akan membeli baju-baju yang bagus untuk di pakai ke sekolah. Semua
teman-temanku pasti akan iri melihatmu berubah cakep dan ganteng!"
Karena asyiknya dia memikirkan rencana-rencananya yang sangat pandai
menurutnya itu, dia mengepalkan tangannya ke atas dengan bangga, dan tanpa
disadari, botol wadah madu yang berada di tangannya tadi terlempar jatuh ke
tanah dan membentur batu. Tentu saja semua madu yang susah payah ia ambil dari
kebun tadi pagi hingga badannya sempat bengkak terkena sengatan lebah itu mengalir
tumpah ke tanah. Bersamaan dengan itu hilanglah semua angan-angannya tentang
telur bebek, baju baru dan khayalan-khayalannya yang lain.
0 komentar:
Posting Komentar