Cacar air adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi virus, terutama virus varicella zoster (VZV). Penyakit ini salah satu penyakit yang gejalanya ditandai dengan timbulnya demam, dan umum ditemui pada anak-anak. Gejala utamanya adalah munculnya ruam gatal bintik-bintik yang tampak seperti lepuh dapat muncul di seluruh tubuh dan disertai dengan gejala mirip flu. Penyakit ini masuk ke dalam golongan penyakit yang sangat menular.
Cacar air yang telah sembuh selanjutnya masih bisa menimbulkan penyakit cacar lain yang disebut cacar ular. Hal ini dikarenakan virus VZV tidak benar-benar hilang dari tubuh. Virus ini akan menetap di bagian saraf tertentu dan nantinya dapat teraktivasi kembali dalam bentuk herpes zoster. Herpes zoster ini umumnya terjadi pada usia di atas 60 tahun dan pada sebagian besar kasus hanya terjadi sekali.
Penyakit Cacar air termasuk penyakit yang sangat menular. Penularan dapat terjadi sejak 48 jam sebelum ruam pertama muncul hingga 5 hari setelahnya. Dengan demikian anak yang mengalami cacar air sebenarnya dapat kembali ke sekolah setelah 5 hari tersebut berlalu. Setelah tertular, umumnya dibutuhkan waktu sekitar 10 – 21 hari sebelum gejala awal timbul. Jangka waktu ini dikenal sebagai masa inkubasi. Cacar air ditularkan melalui udara pernapasan, kontak langsung dengan cairan ruam, dan kontak dengan barang yang terkena cairan ruam seperti seprai, selimut, atau handuk.
Gejala-gejala Cacar Air
Gejala umum yang muncul pada anak yang terserang cacar air adalah:
· Gejala pertama berupa sakit kepala, demam sedang dan rasa tidak enak badan, nafsu makan menurun.
· Setelah 24-36 jam timbulnya gejala awal, muncul bintik-bintik merah datar (makula). Kemudian bintik tersebut menonjol (papula), membentuk lepuhan berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal, yang akhirnya akan mengering. Proses ini memakan waktu selama 6-8 jam. Selanjutnya akan terbentuk bintik-bintik dan lepuhan yang baru.
· Pada hari kelima, biasanya sudah tidak terbentuk lagi lepuhan yang baru, seluruh lepuhan akan mengering pada hari keenam dan menghilang dalam waktu kurang dari 20 hari.
· Papula di wajah, lengan dan tungkai relatif lebih sedikit; biasanya banyak ditemukan pada batang tubuh bagian atas (dada, punggung, bahu). Bintik-bintik sering ditemukan di kulit kepala. Papula di mulut cepat pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus), yang seringkali menyebabkan gangguan menelan. Ulkus juga bisa ditemukan di kelopak mata, saluran pernafasan bagian atas, rektum dan vagina. Papula pada pita suara dan saluran pernafasan atas kadang menyebabkan gangguan pernafasan. Bisa terjadi pembengkaan kelenjar getah bening di leher bagian samping.
Penanganan Cacar Air
Karena cacar air disebabkan oleh infeksi virus, maka umumnya penyakit ini bisa sembuh sendiri. Anak-anak biasanya sembuh dari cacar air tanpa masalah. Tetapi pada orang dewasa maupun penderita gangguan sistem kekebalan, infeksi ini bisa berat atau bahkan berakibat fatal. Karena cacar air pada umumnya ringan dan sembuh dengan sendirinya, penanganan cacar air terutama ditujukan untuk meringankan gejala. Yang dapat dilakukan adalah:
· Pada anak usia sekolah sebaiknya diistirahatkan dulu dirumah, guna mencegah penularan terhadap teman-teman di sekolahnya. Dan boleh masuk kembali apabila keropengnya sudah mengering dan demamnya sudah turun.
· Dapat digunakan obat-obatan antipiretik untuk mengurangi demam.
· Mandikan anak dengan air hangat untuk meringankan rasa gatal. Atau bisa juga mengkompres kulitnya dengan air dingin.
· Untuk bayi, pakaikan sarung tangan untuk mencegah anak menggaruk ruam.
· Lakukan langkah-langkah untuk menghindari resiko terjadinya infeksi bakteri, seperti mencuci kulit sesering mungkin dengan air dan sabun, menjaga kebersihan tangan, kuku dipotong pendek, pakaian tetap kering dan bersih, jika terjadi infeksi bakteri segera berikan antibiotik.
Pencegahan Cacar Air
Cacar air dapat dicegah dengan beberapa cara:
· Vaksinasi. Vaksinasi memberikan perlindungan penuh dari cacar air pada 8 – 9 dari 10 orang. Pada orang yang tetap mengalami cacar air setelah vaksinasi, cacar air yang dialami sangat ringan, dengan jumlah ruam di bawah 50, demam ringan atau tanpa demam, dan hanya berlangsung beberapa hari. Vaksinasi diberikan pada kelompok-kelompok berikut:
· Anak dengan usia antara 12 – 18 bulan yang belum pernah mengalami cacar air harus mendapatkan satu dosis vaksinasi.
· Anak dengan usia antara 19 bulan hingga 13 tahun yang belum pernah mengalami cacar air harus mendapatkan satu dosis vaksinasi
· Orang dewasa yang belum pernah mengalami cacar air dan bekerja atau tinggal di lingkungan di mana penularan cacar air sangat mungkin terjadi, misalnya di sekolah, penitipan anak, rumah sakit, asrama, penjara, atau barak militer
· Wanita usia reproduktif yang belum pernah mengalami cacar air dan tidak dalam keadaan hamil
· Varicella Zoster Immunoglobulin (VZIG). VZIG adalah zat kekebalan terhadap virus penyebab cacar air. VZIG diberikan hanya pada kelompok-kelompok tertentu yaitu:
· Orang dengan sistem kekebalan yang rendah
· Wanita hamil yang terpapar kasus cacar air dan belum pernah mengalami cacar air sebelumnya
· Bayi di bawah usia 28 hari yang lahir kurang dari usia kehamilan 28 minggu atau berat lahirnya kurang dari 1000 g
· Bayi di bawah usia 28 hari yang ibunya terpapar kasus cacar air atau mengalami cacar air antara 7 hari sebelum persalinan hingga 7 hari setelah persalinan
Cacar air yang telah sembuh selanjutnya masih bisa menimbulkan penyakit cacar lain yang disebut cacar ular. Hal ini dikarenakan virus VZV tidak benar-benar hilang dari tubuh. Virus ini akan menetap di bagian saraf tertentu dan nantinya dapat teraktivasi kembali dalam bentuk herpes zoster. Herpes zoster ini umumnya terjadi pada usia di atas 60 tahun dan pada sebagian besar kasus hanya terjadi sekali.
Penyakit Cacar air termasuk penyakit yang sangat menular. Penularan dapat terjadi sejak 48 jam sebelum ruam pertama muncul hingga 5 hari setelahnya. Dengan demikian anak yang mengalami cacar air sebenarnya dapat kembali ke sekolah setelah 5 hari tersebut berlalu. Setelah tertular, umumnya dibutuhkan waktu sekitar 10 – 21 hari sebelum gejala awal timbul. Jangka waktu ini dikenal sebagai masa inkubasi. Cacar air ditularkan melalui udara pernapasan, kontak langsung dengan cairan ruam, dan kontak dengan barang yang terkena cairan ruam seperti seprai, selimut, atau handuk.
Gejala-gejala Cacar Air
Gejala umum yang muncul pada anak yang terserang cacar air adalah:
· Gejala pertama berupa sakit kepala, demam sedang dan rasa tidak enak badan, nafsu makan menurun.
· Setelah 24-36 jam timbulnya gejala awal, muncul bintik-bintik merah datar (makula). Kemudian bintik tersebut menonjol (papula), membentuk lepuhan berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal, yang akhirnya akan mengering. Proses ini memakan waktu selama 6-8 jam. Selanjutnya akan terbentuk bintik-bintik dan lepuhan yang baru.
· Pada hari kelima, biasanya sudah tidak terbentuk lagi lepuhan yang baru, seluruh lepuhan akan mengering pada hari keenam dan menghilang dalam waktu kurang dari 20 hari.
· Papula di wajah, lengan dan tungkai relatif lebih sedikit; biasanya banyak ditemukan pada batang tubuh bagian atas (dada, punggung, bahu). Bintik-bintik sering ditemukan di kulit kepala. Papula di mulut cepat pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus), yang seringkali menyebabkan gangguan menelan. Ulkus juga bisa ditemukan di kelopak mata, saluran pernafasan bagian atas, rektum dan vagina. Papula pada pita suara dan saluran pernafasan atas kadang menyebabkan gangguan pernafasan. Bisa terjadi pembengkaan kelenjar getah bening di leher bagian samping.
Penanganan Cacar Air
Karena cacar air disebabkan oleh infeksi virus, maka umumnya penyakit ini bisa sembuh sendiri. Anak-anak biasanya sembuh dari cacar air tanpa masalah. Tetapi pada orang dewasa maupun penderita gangguan sistem kekebalan, infeksi ini bisa berat atau bahkan berakibat fatal. Karena cacar air pada umumnya ringan dan sembuh dengan sendirinya, penanganan cacar air terutama ditujukan untuk meringankan gejala. Yang dapat dilakukan adalah:
· Pada anak usia sekolah sebaiknya diistirahatkan dulu dirumah, guna mencegah penularan terhadap teman-teman di sekolahnya. Dan boleh masuk kembali apabila keropengnya sudah mengering dan demamnya sudah turun.
· Dapat digunakan obat-obatan antipiretik untuk mengurangi demam.
· Mandikan anak dengan air hangat untuk meringankan rasa gatal. Atau bisa juga mengkompres kulitnya dengan air dingin.
· Untuk bayi, pakaikan sarung tangan untuk mencegah anak menggaruk ruam.
· Lakukan langkah-langkah untuk menghindari resiko terjadinya infeksi bakteri, seperti mencuci kulit sesering mungkin dengan air dan sabun, menjaga kebersihan tangan, kuku dipotong pendek, pakaian tetap kering dan bersih, jika terjadi infeksi bakteri segera berikan antibiotik.
Pencegahan Cacar Air
Cacar air dapat dicegah dengan beberapa cara:
· Vaksinasi. Vaksinasi memberikan perlindungan penuh dari cacar air pada 8 – 9 dari 10 orang. Pada orang yang tetap mengalami cacar air setelah vaksinasi, cacar air yang dialami sangat ringan, dengan jumlah ruam di bawah 50, demam ringan atau tanpa demam, dan hanya berlangsung beberapa hari. Vaksinasi diberikan pada kelompok-kelompok berikut:
· Anak dengan usia antara 12 – 18 bulan yang belum pernah mengalami cacar air harus mendapatkan satu dosis vaksinasi.
· Anak dengan usia antara 19 bulan hingga 13 tahun yang belum pernah mengalami cacar air harus mendapatkan satu dosis vaksinasi
· Orang dewasa yang belum pernah mengalami cacar air dan bekerja atau tinggal di lingkungan di mana penularan cacar air sangat mungkin terjadi, misalnya di sekolah, penitipan anak, rumah sakit, asrama, penjara, atau barak militer
· Wanita usia reproduktif yang belum pernah mengalami cacar air dan tidak dalam keadaan hamil
· Varicella Zoster Immunoglobulin (VZIG). VZIG adalah zat kekebalan terhadap virus penyebab cacar air. VZIG diberikan hanya pada kelompok-kelompok tertentu yaitu:
· Orang dengan sistem kekebalan yang rendah
· Wanita hamil yang terpapar kasus cacar air dan belum pernah mengalami cacar air sebelumnya
· Bayi di bawah usia 28 hari yang lahir kurang dari usia kehamilan 28 minggu atau berat lahirnya kurang dari 1000 g
· Bayi di bawah usia 28 hari yang ibunya terpapar kasus cacar air atau mengalami cacar air antara 7 hari sebelum persalinan hingga 7 hari setelah persalinan
Yang penting diingat adalah bahwa VZIG hanya efektif mencegah terjadinya cacar air jika diberikan dalam jangka waktu 96 jam setelah paparan terhadap kasus cacar air.
0 komentar:
Posting Komentar