Semua manusia diberi potensi yang sama untuk bisa memiliki kemampuan mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dan secepat-cepatnya. Potensi yang dimaksud adalah perangkat-perangkat yang dimiliki semua manusia.
Pertama, otak. Kerja otak ini sangat luar biasa, ia bisa mengolah informasi dengan cepat dan akurat. Pada kebanyakan orang, otak pada sisi kiri terkait erat dengan logika, kata-kata, penalaran, angka, linearitas, analisis, dan lain sebagainya, atau juga disebut sebagai aktifitas “akademik”. Sementara pada sisi kanan lebih banyak berada pada gelombang “alfa” atau dalam keadaan istirahat. Otak pada sisi kanan berkaitan dengan irama, gambar-gambar dan imajinasi, warna, melamun, pengalaman wajah, dan pengenalan pola atau peta.
Pertama, otak. Kerja otak ini sangat luar biasa, ia bisa mengolah informasi dengan cepat dan akurat. Pada kebanyakan orang, otak pada sisi kiri terkait erat dengan logika, kata-kata, penalaran, angka, linearitas, analisis, dan lain sebagainya, atau juga disebut sebagai aktifitas “akademik”. Sementara pada sisi kanan lebih banyak berada pada gelombang “alfa” atau dalam keadaan istirahat. Otak pada sisi kanan berkaitan dengan irama, gambar-gambar dan imajinasi, warna, melamun, pengalaman wajah, dan pengenalan pola atau peta.
Otak manusia sangat rumit dan kompleks cara kerjanya, dan sampai sekarangpun masih belum bisa tertandingi oleh komputer manampun dengan teknologi tinggi super cepat sekalipun. Di dalam otak manusia terdapat prosessor yang bekerja simultan dan sangatlah canggih, serta hardisk yang berkapasitas luar biasa besar.
Kemampuan otak manusia yang diberdayakan baru sekitar 10 persen dari kemampuan sesungguhnya. Daya ingat manusia lebih fantastis daripada yang diperkirakan. Apabila informasi seluruh alam raya dimasukkan ke dalam otak, mungkin saja otak kita belum juga penuh. Pernyataan tersebut menggambarkan begitu luar biasanya kemampuan otak kita.
Kedua, pikiran sadar. Pikiran sadar mengendalikan apa yang sedang anda lakukan secara sadar. Dialah yang mengendalikan anda sekarang membaca buku ini, menyelesaikan membacanya atau menyudahinya. Juga mengendalikan tangan kanan dan kiri anda untuk menggerakkan dan memegang tiap halaman buku ini. Di samping itu juga, anda mengendalikan mata anda untuk membaca atau menghentikannya, berkonsentrasi pada suatu hal saat ini. Pikiran sadar adalah pengendali tubuh dan pikiran anda saat sadar.
Memahami kesadaran meliputi pemahaman mengapa anda berpikiran seperti ini, mengapa anda marah, mengapa anda sedih, atau mengapa anda tertawa. Langkah pertama untuk memahami kesadaran anda adalah mengetahui bagaimana kesadaran anda bekerja. Pikiran sadar berpikir secara logika, linear, sekuensial, tentang saat ini, tentang membaca buku ini dan menyimpannya dalam memori.
Pikiran sadar membantu kita untuk menyaring informasi yang tidak diperlukan. Akan tetapi, semua data yang masuk tadi tidaklah serta merta hilang begitu saja setelah melewati penyaringan oleh pikiran sadar. Infomasi-informasi itu akan dimasukkan ke dalam memori jangka panjang.
Pikiran sadar memiliki empat fungsi pokok, yaitu:
a. Mengidentifikasi informasi yang masuk.
Informasi yang masuk melalui pancaindera manusia akan diterima oleh otak. Lalu informasi tersebut akan diidentifikasi dan diterjemahkan oleh pikiran sadar kita.
b. Membandingkan.
Informasi yang telah diidentifikasi dan diterjemahkan tersebut kemudian dibandingkan dengan informasi atau data yang sudah tersimpan sebelumnya dalam memori jangka panjang.
c. Menganalisis.
Setelah informasi dibandingkan, selanjutnya pikiran sadar kita akan menganalisis informasi tersebut untuk diputuskan.
d. Memutuskan.
Proses terakhir adalah pikiran sadar akan memutuskan informasi tersebut akan dilakukan atau tidak. Dalam hal ini pikiran sadar akan menentukan rspons atau jawaban atas informasi yang masuk tadi.
Ketiga , pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar adalah pikiran yang menyimpan memori yang tidak dibutuhkan saat ini, atau infomasi yang telah disaring oleh pikiran sadar. Pikiran bawah sadar juga adalah tempat penyimpanan informasi yang dikirim oleh pancaindera yang terkadang terlewatkan oleh pikiran sadar. Pikiran bawah sadar menyerap semuanya dan menyimpannya ke dalam memori tanpa sepengetahuan pikiran sadar. Jadi, pikiran bawah sadar berisi semua data atau informasi yang diabaikan, ditolak dan tidak disadari oleh pikiran sadar.
Ketiga komponen yang diurai di atas menjadi unsur penting dalam penerapan metode membaca dengan cepat. Telah dikatakan bahwa otak memiliki kemampuan yang luar biasa, hanya saja kita sendiri yang seringkali meremehkan dan tidak mengoptimalkan kemampuannya. Dengan begitu otak hanya digunakan sebagai alat yang biasa-biasa saja dalam kehidupan.
Ketika kita membaca dengan cepat maka otak secara otomatis akan memprosesnya dengan cepat pula. Kita tidak semestinya ragu dengan kemampuan otak dalam mengolah informasi yang kita masukkan. Terkadang banyak dari kalangan orang-orang yang pesimis mengatakan, “Membaca dengan lambat saja saya sulit memahami satu halaman sebuah buku, apalagi jika saya membacanya dengan cepat?”
Hal itu tidaklah sepenuhnya benar. Hanya saja yang perlu diketahui, saat kita mengalami kesulitan dalam memahami suatu bacaan, anggap saja kesulitan itu seperti kepingan gambar yang masih tercecer. Teruskan saja bacaan anda. Maka kepingan-kepingan gambar yang tercecer tadi pelan-pelan akan saling menyambung dan membentuk gambaran pemahaman yang sempurna.
Metode SQ3R
Membaca cepat adalah membaca dengan kecepatan tinggi. Menurut Bond dan Tinker definisi kecepatan membaca harus diartikan lagi sebagai kecepatan memahami bahan-bahan tercetak dan tertulis. Dengan demikian, mengukur kecepatan membaca berarti mengukur kecepatan pemahaman terhadap bahan yang dibaca (Vera Ginting, 2005:25).
Aktifitas membaca dilakukan bersama-sama oleh otak dan mata. Otak adalah unsur utama membaca sedangkan mata adalah alat mengantar gambar ke otak lalu otak menginterpretasi terhadap apa yang dituju oleh mata. Interpretasi didapat pada saat itu, seketika, tertunda, terjadi secara akurat atau salah, mudah atau penuh kesulitan. Interpretasi juga tidak tergantung pada ketajaman penglihatan, tetapi pada kejernihan dan kekayaan pengertian dan persepsi kita dalam memahami bacaan.
Kecepatan membaca bukan satu-satunya faktor yang menentukan apakah seseorang membaca secara efisien atau tidak. Akan tetapi, jika dua orang pembaca memahami wacana sama baiknya, tentu salah satu dari kedua orang tersebut yaitu orang yang membaca lebih cepat dapat dikatakan orang tesebut lebih efisien. Pembaca dapat meningkatkan kecepatan membacanya dengan mencari wacana yang relevan dan mefokuskan dirinya pada wacana tersebut.
Kecepatan membaca sangat penting; tetapi memahami apa yang dibaca jauh lebih penting. Tidak benar jika dikatakan bahwa seseorang yang membaca cepat, pemahamannya akan berkurang. Dengan membaca dengan cepat, akan lebih cepat memahami bacaan yang kita baca. Makna yang terdapat dalam wacana akan mudah dipahami karena gagasan atau ide-ide yang terdapat dalam suatu wacana satu sama lain saling berkaitan. Lebih cepat memahami keterkaitan gagasan–gagasan dalam suatu wacana, lebih cepat memahami makna wacana yang kita baca. Pembaca yang cepat akan mengkonsentrasikan dirinya lebih baik karena konsentrasi sangat penting untuk memahami apa yang kita baca.
Dalam usaha memperoleh pemahaman terhadap teks, pembaca menggunakan metode tertentu. Pemilihan strategi berkaitan erat dengan faktor-faktor yang terlibat dalam pemahaman, yaitu pembaca teks dan konteks. Dalam teori membaca dikenal beberapa metode membaca. Pada dasarnya metode membaca menggambarkan bagaimana pembaca memproses bacaan sehingga dia memperoleh pemahaman terhadap bacaan tersebut. Salah satu metode membaca cepat yaitu SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review). Metode ini merupakan suatu rencana membaca yang terdiri dari mensurvai isi, membuat pertanyaan, membaca isi, menceritakan isi bacaan dan meninjau kembali bacaan ( Tarigan, 1994: 35).
a. Survey (peninjauan)
Survey adalah langkah persiapan yang dilakukan untuk memulai aktifitas membaca. Langkah ini berguna untuk mengumpulkan informasi tentang bacaan yang akan kita baca. Survery dilakukan dengan melihat buku sepintas dengan menggunakan semua unsur wacana yang berisi informasi yang meliputi judul, daftar isi, pendahuluan, indeks, komentar pada sampul buku, untuk memprediksi isi buku tersebut, sehingga Anda mendapatkan materi yang sesuai dengan tujuan anda membaca.
Langkah selanjutnya adalah Scanning dan Skimming. Scanning adalah membaca selintas dan skimming adalah membaca dengan cepat yiang diperlukan untuk mencari ide utama wacana yang akan dibaca. Dengan skimming kita membaca dengan cepat untuk menentukan intisarinya, misalnya, untuk memutuskan apakah suatu wacana yang kita baca ada relevansinya dengan tujuan kita membaca atau tidak. Caranya dengan membuka secara cepat halaman demi halaman dan memperhatikan bagian judul bab, sub judul bab, kata-kata khusus yang bercetak tebal atau miring, tabel, gambar sambil mencoba mendapatkan ide besar dari buku tersebut.
Membaca skimming dilakukan bila pembaca ingin memperoleh informasi yang lebih banyak dalam waktu yang singkat. Pembaca tidak perlu membaca keseluruhan teks, namun hanya memilih gagasan penting saja, sedang fakta dan detail lainnya diabaikan. Membaca scanning dilakukan bila pembaca ingin memperoleh informasi atau data tertentu, pembaca langsung menuju sasaran dan bagian lain dilompati. Dihubungkan dengan tujuannya, kedua jenis membaca ini, tergolong pada lateral reading.
Jadi, dalam langkah survey (peninjauan) ini kita akan menentukan secara cepat yang didasarkan pada gambaran umum sebuah buku apakah suatu buku sudah sesuai dengan tujuan anda membaca atau tidak. Jika buku yang anda survey ternyata memuat informasi-informasi yang anda butuhkan anda bisa meneruskan membacanya, namun jika tidak anda bisa membatalkan untuk membacanya.
Beberapa tujuan survey adalah:
Membaca cepat adalah membaca dengan kecepatan tinggi. Menurut Bond dan Tinker definisi kecepatan membaca harus diartikan lagi sebagai kecepatan memahami bahan-bahan tercetak dan tertulis. Dengan demikian, mengukur kecepatan membaca berarti mengukur kecepatan pemahaman terhadap bahan yang dibaca (Vera Ginting, 2005:25).
Aktifitas membaca dilakukan bersama-sama oleh otak dan mata. Otak adalah unsur utama membaca sedangkan mata adalah alat mengantar gambar ke otak lalu otak menginterpretasi terhadap apa yang dituju oleh mata. Interpretasi didapat pada saat itu, seketika, tertunda, terjadi secara akurat atau salah, mudah atau penuh kesulitan. Interpretasi juga tidak tergantung pada ketajaman penglihatan, tetapi pada kejernihan dan kekayaan pengertian dan persepsi kita dalam memahami bacaan.
Kecepatan membaca bukan satu-satunya faktor yang menentukan apakah seseorang membaca secara efisien atau tidak. Akan tetapi, jika dua orang pembaca memahami wacana sama baiknya, tentu salah satu dari kedua orang tersebut yaitu orang yang membaca lebih cepat dapat dikatakan orang tesebut lebih efisien. Pembaca dapat meningkatkan kecepatan membacanya dengan mencari wacana yang relevan dan mefokuskan dirinya pada wacana tersebut.
Kecepatan membaca sangat penting; tetapi memahami apa yang dibaca jauh lebih penting. Tidak benar jika dikatakan bahwa seseorang yang membaca cepat, pemahamannya akan berkurang. Dengan membaca dengan cepat, akan lebih cepat memahami bacaan yang kita baca. Makna yang terdapat dalam wacana akan mudah dipahami karena gagasan atau ide-ide yang terdapat dalam suatu wacana satu sama lain saling berkaitan. Lebih cepat memahami keterkaitan gagasan–gagasan dalam suatu wacana, lebih cepat memahami makna wacana yang kita baca. Pembaca yang cepat akan mengkonsentrasikan dirinya lebih baik karena konsentrasi sangat penting untuk memahami apa yang kita baca.
Dalam usaha memperoleh pemahaman terhadap teks, pembaca menggunakan metode tertentu. Pemilihan strategi berkaitan erat dengan faktor-faktor yang terlibat dalam pemahaman, yaitu pembaca teks dan konteks. Dalam teori membaca dikenal beberapa metode membaca. Pada dasarnya metode membaca menggambarkan bagaimana pembaca memproses bacaan sehingga dia memperoleh pemahaman terhadap bacaan tersebut. Salah satu metode membaca cepat yaitu SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review). Metode ini merupakan suatu rencana membaca yang terdiri dari mensurvai isi, membuat pertanyaan, membaca isi, menceritakan isi bacaan dan meninjau kembali bacaan ( Tarigan, 1994: 35).
a. Survey (peninjauan)
Survey adalah langkah persiapan yang dilakukan untuk memulai aktifitas membaca. Langkah ini berguna untuk mengumpulkan informasi tentang bacaan yang akan kita baca. Survery dilakukan dengan melihat buku sepintas dengan menggunakan semua unsur wacana yang berisi informasi yang meliputi judul, daftar isi, pendahuluan, indeks, komentar pada sampul buku, untuk memprediksi isi buku tersebut, sehingga Anda mendapatkan materi yang sesuai dengan tujuan anda membaca.
Langkah selanjutnya adalah Scanning dan Skimming. Scanning adalah membaca selintas dan skimming adalah membaca dengan cepat yiang diperlukan untuk mencari ide utama wacana yang akan dibaca. Dengan skimming kita membaca dengan cepat untuk menentukan intisarinya, misalnya, untuk memutuskan apakah suatu wacana yang kita baca ada relevansinya dengan tujuan kita membaca atau tidak. Caranya dengan membuka secara cepat halaman demi halaman dan memperhatikan bagian judul bab, sub judul bab, kata-kata khusus yang bercetak tebal atau miring, tabel, gambar sambil mencoba mendapatkan ide besar dari buku tersebut.
Membaca skimming dilakukan bila pembaca ingin memperoleh informasi yang lebih banyak dalam waktu yang singkat. Pembaca tidak perlu membaca keseluruhan teks, namun hanya memilih gagasan penting saja, sedang fakta dan detail lainnya diabaikan. Membaca scanning dilakukan bila pembaca ingin memperoleh informasi atau data tertentu, pembaca langsung menuju sasaran dan bagian lain dilompati. Dihubungkan dengan tujuannya, kedua jenis membaca ini, tergolong pada lateral reading.
Jadi, dalam langkah survey (peninjauan) ini kita akan menentukan secara cepat yang didasarkan pada gambaran umum sebuah buku apakah suatu buku sudah sesuai dengan tujuan anda membaca atau tidak. Jika buku yang anda survey ternyata memuat informasi-informasi yang anda butuhkan anda bisa meneruskan membacanya, namun jika tidak anda bisa membatalkan untuk membacanya.
Beberapa tujuan survey adalah:
- mempercepat menangkap arti.
- Mendapatkan abastrak.
- Mengetahui ide-ide penting.
- Melihat susunan (organisasi) bahan bacaan.
- Mendapatkan minat perhatian yang seksama terhadap bacaan.
- Memudahkan mengingat lebih banyak dan memahami lebih mudah.
b. Question (pertanyaan)
Langkah question adalah memunculkan pertanyaan-pertanyaan seputar gambaran umum yang telah kita dapatkan dalam proses survey sebelumnya. Setelah kita mendapatkan gambaran umum dari bacaan yang kita siapkan dengan membaca judul bab, sub judul bab, kata-kata khusus bercetak tebal atau miring, tabel dan gambar, selanjutnya anda memunculkan berbagai pertanyaan seputar bacaan tersebut. Jadi, pada tahap ini anda melakukan proses aktif dengan melakukan analisa, sintesa maupun argumentasi terhadap pokok pikiran yang disampaikan penulis buku.
Siapkan pertanyaan Misalnya: Apa saja gagasan utamanya? Bukti apa saja yang mendukung? Apakah faktanya aktual? Apakah kesimpulannya sudah diuji? Apa saja hal yang baru? Apa yang dapat saya manfaatkan dari buku ini?
Dengan membuat pertanyaan-pertanyaan tersebut maka secara otomatis kita akan membuat aktifitas membaca kita efisien dan efektif. Hasilnya, saat membaca nanti kita telah menyiapkan diri untuk menganalisa materi-materi yang akan dibahas, dengan begitu kita akan membaca secara aktif, turut melakukan analisa terhadap isi buku yang sedang dibaca.
Kita juga dapat menambah pertanyaan pada waktu membaca. Pertanyaan yang baik akan memberikan pemahaman yang baik pula. Tahap bertanya ini akan menyebabkan pikiran kita terlibat secara aktif dalam proses belajar sehingga membantu pemahaman dan mengingat isi buku yang dibaca.
c. Read
Read atau membaca ada pada langkah ketiga, bukan langkah pertama. Saat membaca ini, kita mulai mengisi informasi ke dalam kerangka pemikiran bab yang kita buat pada proses Survey dan Question. Langkah ini dilakukan dengan membaca sub bab dengan tuntas, membaca secara aktif dalam rangka mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun. Dalam hal ini, membaca secara aktif juga berarti membaca yang difokuskan pada paragraf-paragraf yang diperkirakan mengandung jawaban-jawaban yang diperkirakan relevan dengan pertanyaan yang telah disusun pada langkah kedua.
Bacalah teks setiap bab, satu per satu. Bacalah dengan kecepatan sekitar 15 – 20 detik per halaman. Di tahap ini, anda dapat menggarisbawahi gagasan-gagasan baru dan menuliskan tanda cek atau tanda tanya.
d. Recite
Recite adalah menceritakan isi bacaan yang telah dibaca dengan kata-kata sendiri. Pada tahap ini Anda dapat membuat catatan seperlunya. Pada umumnya kita cepat sekali lupa dengan bahan yang telah dibaca. Dengan melakukan proses Recite ini kita bisa melatih pikiran untuk berkonsentrasi dan mengingat bahan yang dibaca. Proses ini dilakukan setelah kita menyelesaikan suatu bab. Langkah ini berfungsi untuk menguji pemahaman kita atas apa yang telah dibaca.
Cara melakukan Recite adalah dengan melihat pertanyaan-pertanyaan yang kita buat sebelum membaca bab tersebut dan cobalah jawab pada selembar kertas tanpa melihat buku.
e. Review
Review adalah proses meninjau kembali isi bahan bacaan, apakah yang kita ceritakan dengan kata-kata sendiri telah sesuai dengan isi yang sebenarnya atau tidak. Langkah ini akan sangat membantu kita untuk menyempurnakan kerangka pemikiran dalam suatu bab dan membangun daya ingat kita untuk bahan pada bab tersebut. Proses ini dapat dilakukan dengan membaca ulang seluruh bab, melengkapi catatan atau berdiskusi dengan teman. Cara Review yang terbukti efektif adalah dengan menjelaskan kepada orang lain. Lakukan proses Review dengan mengulang membaca bahan bacaan dengan cara yang singkat, cukup membalikkan halaman buku dengan cepat sambil melayangkan pandangan pada poin-poin yang anda tandai seperti ketika anda melakukan langkah survey.
(sumber gambar: http://www.ikidapps.com)
0 komentar:
Posting Komentar