Nama penyakit kawasaki diambil dari nama seorang dokter anak di Jepang yang menemukan penyakit ini pada tahun 1967. Sejak saat itu Penyakit kawasaki paling banyak ditemukan di Jepang. Di Amerika Serikat penyakit ini ditemukan pada semua kelompok ras dan etnis tetapi lebih sering dijumpai pada keturunan Asia ‐Amerika. Penyakit ini bukan penyakit yang jarang ditemukan.
Di Amerika Serikat jumlah yang pasti belum dapat ditentukan, tetapi diperkirakan sekitar 10 dari 100.000 anak balita. Penyakit ini dapat mewabah pada suatu kelompok atau lokasi, biasanya saat musim dingin atau musim semi.
Penyakit Kawasaki merupakan penyakit yang tidak biasa dengan dasar adanya peradangan pembuluh darah di seluruh tubuh. Dampak jangka pendek mungkin tidak terlalu serius, tetapi pada beberapa kasus dapat terjadi komplikasi jangka panjang termasuk kerusakan arteri koroner. Gejala penyakit kawasaki mirip dengan gejala-gejala demam berdarah, yakni demam tinggi berhari-hari. Bahkan sering juga disertai dengan bercak merah mirip campak. Bedanya dengan campak, panas pada campak akan hilang setelah ruam muncul, sedangkan pada penyakit kawasaki bisa bertahan hingga 1-4 minggu.
Penyebab utama Kawasaki secara pasti belum diketahui namun ada indikasi pemicunya adalah gangguan system kekebalan tubuh yang didahului terjadinya infeksi. Dari data yang terkumpul mengindikasikan bahwa penyakit Kawasaki menyerang balita sebanyak 80%, terbanyak sebesar 50% usia 1-2 tahun, dan 20-70% lebih sering pada anak laki-laki. Jarang ditemukan menyerang pada anak berusia di bawah tiga bulan. Dugaan yang timbul karena anak usia ini masih mendapat kekebalan dari ASI ibunya atau gejalanya masih ringan hingga tak ketahuan.
Gejala-gejala Penyakit Kawasaki
Gejala munculnya penyakit Kawasaki umumnya dimulai dengan demam tinggi, demam yang terjadi dapat bertahan sampai dua minggu. Beberapa gejala yang muncul dapat datang dan pergi selama perjalanan penyakit, namun beberapa gejala seperti di bawah ini bisa membantu orang tua untuk mengenali penyakit kawasaki, yaitu:
· Demam tinggi lebih dari 39 ° C hingga 40 ° C.
· Muncul ruam atau bercak merah, ini biasanya timbul pada fase awal penyakit, pada beberapa pasien banyak di sekitar selangkangan. Warnanya merah terang, dapat berbatas tegas dengan berbagai ukuran atau beberapa ruam menyatu menjadi besar.
· Peradangan pada kedua mata (mata merah) biasanya tanpa kotoran, timbul pada minggu pertama masa sakit.
· Lidah menjadi merah dan timbul bintil bintil, dikenal sebagai lidah stroberi karena mirip biji pada buah stroberi. Bibir menjadi kering dan pecah, sering berwarna merah. Selaput lendir mulut menjadi lebih merah.
· Telapak tangan dan telapak kaki menjadi merah. Tangan dan kaki dapat membengkak. Kadang kadang terjadi leher kaku (kaku kuduk). Akibat berbagai gejala dan tanda ini anak jadi rewel dan merasa tidak nyaman.
· Saat demam mereda, ruam, mata merah dan pembesaran kelenjar getah bening turut menghilang. Kulit mulai mengelupas di sekitar jari tangan dan kaki, biasanya mulai minggu ketiga. Pengelupasan ini bisa berbentuk potongan potongan besar atau satu buah saja. Lutut, pinggul dan mata kaki makin meradang dan nyeri.
· Sifat lekas marah
· Kadang kadang nyeri sendi dan peradangan menetap walaupun gejala lain sudah hilang. Pada fase penyembuhan timbul garis melintang di kuku jari kaki dan jari tangan yang dapat berlangsung selama beberapa bulan sapai kuku tersebut hilang.
Penanganan Penyakit Kawasaki
Penanganan yang paling baik saat kecurigaan terhadap penyakit ini besar pada anak, orang tua sebaiknya cepat membawanya ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat. Setelah pulang dari dokter atau rumah sakit, orang tua harus segera kembali mengkontak dokter jika timbul gejala-gejala sebagai berikut:
· Anak merasakan nyeri pada perut dan mengalami muntah tanpa muntah darah.
· Anak memperlihatkan tanda-tanda keracunan aspirin, seperti nafas dangkal dan cepat.
· Gejala-gejala penyakit kembali terjadi.
· Penyakit Kawasaki bisa berulang dalam waktu beberapa bulan/tahun kemudian. Jika gejala dan tanda yang sama suatu saat muncul kembali, segera hubungi dokter anda.
Pencegahan Penyakit Kawasaki Sampai saat ini, pada dasarnya belum ada cara untuk melakukan pencegahan timbulnya penyakit kawasaki. Penelitian tentang pencegahan penyakit ini masih terus dilakukan. Akan tetapi pada dasarnya semua penyakit hampir sama, menyerang dan memberikan efek yang serius pada anak atau seseorang yang tidak memiliki daya tahan tubuh yang prima. Oleh karena itu, selalu hal yang paling dianjurkan dalam merawat anak adalah dengan memberikan asupan nutrisi yang cukup.
Di Amerika Serikat jumlah yang pasti belum dapat ditentukan, tetapi diperkirakan sekitar 10 dari 100.000 anak balita. Penyakit ini dapat mewabah pada suatu kelompok atau lokasi, biasanya saat musim dingin atau musim semi.
Penyakit Kawasaki merupakan penyakit yang tidak biasa dengan dasar adanya peradangan pembuluh darah di seluruh tubuh. Dampak jangka pendek mungkin tidak terlalu serius, tetapi pada beberapa kasus dapat terjadi komplikasi jangka panjang termasuk kerusakan arteri koroner. Gejala penyakit kawasaki mirip dengan gejala-gejala demam berdarah, yakni demam tinggi berhari-hari. Bahkan sering juga disertai dengan bercak merah mirip campak. Bedanya dengan campak, panas pada campak akan hilang setelah ruam muncul, sedangkan pada penyakit kawasaki bisa bertahan hingga 1-4 minggu.
Penyebab utama Kawasaki secara pasti belum diketahui namun ada indikasi pemicunya adalah gangguan system kekebalan tubuh yang didahului terjadinya infeksi. Dari data yang terkumpul mengindikasikan bahwa penyakit Kawasaki menyerang balita sebanyak 80%, terbanyak sebesar 50% usia 1-2 tahun, dan 20-70% lebih sering pada anak laki-laki. Jarang ditemukan menyerang pada anak berusia di bawah tiga bulan. Dugaan yang timbul karena anak usia ini masih mendapat kekebalan dari ASI ibunya atau gejalanya masih ringan hingga tak ketahuan.
Gejala-gejala Penyakit Kawasaki
Gejala munculnya penyakit Kawasaki umumnya dimulai dengan demam tinggi, demam yang terjadi dapat bertahan sampai dua minggu. Beberapa gejala yang muncul dapat datang dan pergi selama perjalanan penyakit, namun beberapa gejala seperti di bawah ini bisa membantu orang tua untuk mengenali penyakit kawasaki, yaitu:
· Demam tinggi lebih dari 39 ° C hingga 40 ° C.
· Muncul ruam atau bercak merah, ini biasanya timbul pada fase awal penyakit, pada beberapa pasien banyak di sekitar selangkangan. Warnanya merah terang, dapat berbatas tegas dengan berbagai ukuran atau beberapa ruam menyatu menjadi besar.
· Peradangan pada kedua mata (mata merah) biasanya tanpa kotoran, timbul pada minggu pertama masa sakit.
· Lidah menjadi merah dan timbul bintil bintil, dikenal sebagai lidah stroberi karena mirip biji pada buah stroberi. Bibir menjadi kering dan pecah, sering berwarna merah. Selaput lendir mulut menjadi lebih merah.
· Telapak tangan dan telapak kaki menjadi merah. Tangan dan kaki dapat membengkak. Kadang kadang terjadi leher kaku (kaku kuduk). Akibat berbagai gejala dan tanda ini anak jadi rewel dan merasa tidak nyaman.
· Saat demam mereda, ruam, mata merah dan pembesaran kelenjar getah bening turut menghilang. Kulit mulai mengelupas di sekitar jari tangan dan kaki, biasanya mulai minggu ketiga. Pengelupasan ini bisa berbentuk potongan potongan besar atau satu buah saja. Lutut, pinggul dan mata kaki makin meradang dan nyeri.
· Sifat lekas marah
· Kadang kadang nyeri sendi dan peradangan menetap walaupun gejala lain sudah hilang. Pada fase penyembuhan timbul garis melintang di kuku jari kaki dan jari tangan yang dapat berlangsung selama beberapa bulan sapai kuku tersebut hilang.
Penanganan Penyakit Kawasaki
Penanganan yang paling baik saat kecurigaan terhadap penyakit ini besar pada anak, orang tua sebaiknya cepat membawanya ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat. Setelah pulang dari dokter atau rumah sakit, orang tua harus segera kembali mengkontak dokter jika timbul gejala-gejala sebagai berikut:
· Anak merasakan nyeri pada perut dan mengalami muntah tanpa muntah darah.
· Anak memperlihatkan tanda-tanda keracunan aspirin, seperti nafas dangkal dan cepat.
· Gejala-gejala penyakit kembali terjadi.
· Penyakit Kawasaki bisa berulang dalam waktu beberapa bulan/tahun kemudian. Jika gejala dan tanda yang sama suatu saat muncul kembali, segera hubungi dokter anda.
Pencegahan Penyakit Kawasaki Sampai saat ini, pada dasarnya belum ada cara untuk melakukan pencegahan timbulnya penyakit kawasaki. Penelitian tentang pencegahan penyakit ini masih terus dilakukan. Akan tetapi pada dasarnya semua penyakit hampir sama, menyerang dan memberikan efek yang serius pada anak atau seseorang yang tidak memiliki daya tahan tubuh yang prima. Oleh karena itu, selalu hal yang paling dianjurkan dalam merawat anak adalah dengan memberikan asupan nutrisi yang cukup.
0 komentar:
Posting Komentar