Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue. Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti betina dan beberapa jenis nyamuk aedes lainnya. Biasanya, kasus demam berdarah dengue meningkat pada musim penghujan, hal ini dikarenakan pada musim penghujan tersedia tempat-tempat nyamuk aedes bersarang berupa sumber air bersih. Demam berdarah dengue umumnya terjadi pada anak di bawah 10 tahun, dimulai dengan demam tinggi serta sakit kepala yang hebat. Terdapat gejala pada saluran nafas dan saluran pencernaan berupa nyeri menelan, batuk, mual, muntah dan nyeri perut.

Penyakit ini tergolong berat, terbukti dengan jumlah angka kematian pasien DBD sangat tinggi antara 3 sampai 30%. Sebagian besar kematian terjadi pada anak-anak.

Gejala-gejala Demam Berdarah Dengue


Sejak seseorang terserang virus dengue, virus ini akan mengalami masa tunas atau masa inkubasi selama 3 sampai 15 hari. Setelah itu orang tersebut akan menampakkan gejala-gejala tertentu. Gejala-gejala yang dimaksud adalah:
  • Penderita akan mengalami demam tinggi 38 – 40 derajat celcius yang mendadak selama 2 hingga 7 hari.
  • Adanya tanda perdarahan, contohnya ruam. Ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang.
  • Buang air besar dengan kotoran berupa lendir bercampur darah.
  • Muncul beberapa gejala seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan, sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala berat.
  • Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
  • Sakit sendi dan otot.
  • Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
  • Nyeri pada ulu hati.
  • Pucat, gelisah, ujung kaki dan ujung tangan dingin.
Mengingat penyakit ini bisa mengancam jiwa anak, maka setiap anak yang diduga menderita demam berdarah dengue dalam tingkat yang manapun dalam menunjukkan gejalanya harus segera dibawa ke dokter atau rumah sakit, karena sewaktu-waktu dapat mengalami syok atau kematian.

Penanganan demam berdarah dengue


Saat demam baru terjadi pada penderita DBD, gejala-gejala yang timbul biasanya belum terlihat dan menyerupai gejala penyakit lain. Yang perlu diwaspadai adalah jika demam tetap tinggi selama tiga hari berturut-turut, segera bawa anak ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.

Penanganan yang paling utama pada penderita DBD adalah memberinya minum sebanyak-banyaknya. Karena saat seseorang demam, terjadi penguapan akibat panasnya suhu badan, sehingga cairan tubuh makin berkurang, apalagi jika anak mulai muntah atau mengalami diare. Berikanlah minum kirakira 1,5 sampai 2 liter air dalam satu hari. Jika anak enggan minum air putih, orang tua bisa memberikan minuman sesuai dengan selera anak misalnya air teh manis, sirup, sari buah, susu, dan lain-lain. Selanjutnya anak bisa juga diberi obat yang sesuai dengan keluhannya, seperti paracetamol untuk membantu menurunkan demamnya dan garam elektrolit (oralit) jika disertai diare.

Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena dan peningkatan nilai trombosit darah.

Pencegahan demam berdarah dengue


Sampai saat ini belum ada vaksin untuk demam berdarah dengue. Oleh karena itu, pencegahan terjadinya serangan DBD menjadi pilihan terbaik. Langkah-langkah pencegahan yang dimaksud adalah:
  • Menghilangkan genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk aedes aegypti. Seperti membuang kaleng dan botol bekas di tempat sampah yang tertutup, mengganti air di vas bunga paling sedikit seminggu sekali, dan jangan biarkan ada air tergenang, menutup rapat semua wadah air, sumur dan tangki penampungan air, jaga saluran air supaya tidak tersumbat, dan lain-lain.
  • Melindungi anggota keluarga dari gigitan nyamuk dengan memakai berbagai jenis obat nyamuk yang bisa dipakai. Anda bisa memanfaatkan kelambu untuk melindungi gigitan nyamuk saat tidur.


Silahkan Baca Juga Artikel Menarik Lainnya:

0 komentar: