Dari dulu saya termasuk orang yang suka membaca buku. Banyak buku yang sudah saya baca, baik membacanya dengan tuntas satu buku penuh maupun yang hanya separuh dan saya tinggal. Namun, dari sekian banyak buku yang telah saya baca, sebagian besarnya lupa, ada yang ingat selintas-selintas saja, dan banyak yang lupa sama sekali. Mungkin pengalaman ini terjadi juga pada anda. Di mana ketika kita selesai membaca buku, belum lama menyelesaikan buku tadi ingatan tentang poin-poin yang ada di dalamnya tidak tertangkap separuhnya. Dan tanpa disadari hal-hal seperti ini telah membuang waktu kita yang berharga. Alih-alih mendapatkan manfaat dari buku yang dibaca, malah kerugian yang kita dapatkan.
Nah, dengan metode baca cepat yang disajikan dalam buku ini kiranya bisa menjawab pertanyan-pertanyaan kita seputar cara membaca dan mengikat pemahaman yang didapatkan dari bacaan yang dibaca.
Pada saat anda membaca dengan cara yang biasa, anda menyerap informasi dari proses membaca lewat mata, diolah dalam pikiran sadar. Lalu informasi yang diperoleh tersebut ditampung di Hipokampus yang merupakan bagian otak yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan memori sementara. Setelah 48 jam kemudian barulah infomasi itu dipindahkan ke memori jangka panjang.
Penelitian menunjukkan bahwa cara membaca biasa memiliki kecepatan rata-rata 250 kata per menit. Setelah itu kita hanya mengerti 50 persen dari keseluruhan informasi yang masuk dari apa yang kita baca, dan 4 jam kemudian kita hanya menyisakan 10 persen dari apa yang kita baca di dalam memori kita.
Lalu, bagaimana caranya mengikat pemahaman yang telah kita dapatkan saat membaca? Untuk mengikat pemahaman dari informasi yang telah kita baca, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, di antaranya adalah melakukan peninjauan kembali, menuangkan konten ke dalam catatan atau yang disebut mind map, dan terakhir adalah tidur.
Peninjauan Kembali
Melakukan peninjauan kembali pada sebuah buku yang telah dibaca bertujuan untuk mengingat kembali informasi yang masuk dengan prinsip repetisi (pengulangan). Langkah ini penting dilakukan, mengingat bahwa infomasi yang telah masuk saat kita sedang membaca masih disimpan sementara di dalam bagian otak yang disebut Hipokampus.
Langkah Peninjauan ini bisa dilakukan segera setelah mengakhiri bahan bacaan. Caranya dengan Anda membolak-balik halaman secara cepat sambil melakukan review singkat untuk memastikan apa-apa yang dibaca telah terpahami.
Ulangi peninjauan kembali pada buku di hari berikutnya, lihatlah kembali catatan Anda selama 10 menit. Tambahkan 5 – 10 menit lagi untuk seminggu kemudian, dan 5 – 10 menit lagi sebulan kemudian. Dengan begitu ingatan kita akan semakin kuat, sehingga ketika sewaktu-waktu dibutuhkan bisa dengan mudah anda munculkan ingatan tersebut.
Menuangkan Informasi Penting Ke Dalam Catatan
Langkah selanjutnya agar ingatan kita atas pemahaman saat membaca buku dapat terikat adalah dengan menuangkan informasi yang menurut kita penting ke dalam sebuah catatan yang dibuat sendiri, dengan bahasa sendiri. Yang paling efektif dalam mencatat poin-poin penting ini adalah dengan cara membuatnya dalam bentuk peta belajar, yang disebut dengan mind map.
Cara mencatat poin-poin penting ini dibuat seperti sebuah bagan. Jika perlu anda melengkapinya dengan gambar-gambar, yang tentunya bersifat representatif (mewakili) terhadap pemahaman yang anda dapat. Dengan begitu, di lain hari ketika melihat catatan yang anda buat, mind map tadi menjadi semacam tombol yang dengan memencetnya secara otomatis ingatan-ingatan anda tentang tema yang ada dalam catatan mudah keluar dari kepala.
Anda juga bisa membuat tiruan mind map orang lain yang sekiranya cocok bagi anda. Dengan bantuan mind map ini anda bagaikan sedang membuat folder dalam harddisc otak anda, sehingga anda nantinya mudah untuk memanggil kembali data saat membutuhkannya, karena lebih spesifik.
Tidur
Tidur adalah aktivitas yang kita butuhkan agar dapat berfungsi normal. Saat kita tidur, muncul periode yang disebut REM (rapid eye movement) secara bergantian dengan periode di mana pergerakan mata tidak sedemikian cepat, atau disebut juga non-REM. Periode REM berlangsung selama beberapa menit hingga satu jam, dengan rata-rata sekitar 20 menit. Ketika periode ini dimulai, pola aktivitas elektrik dalam otak orang yang tidur berubah menjadi seperti orang yang berada dalam keadaan bangun dan waspada penuh.
Kekurangan tidur yang kronis meningkatkan kadar hormon stres kortisol, yang dapat merusak atau mengganggu sel-sel otak yang dibutuhkan untuk pembelajaran dan ingatan. Selain itu, sel-sel otak yang baru dapat gagal berkembang atau dapat juga tumbuh secara abnormal.
Mengingat begitu pentingnya peranan tidur dalam pembelajaran dan ingatan tersebut, maka sangat baik jika anda mengistirahatkan otak anda dengan tidur setelah membaca cepat. Dalam proses tidur ini anda sedang melakukan pengendapan informasi yang telah anda dapat dari membaca.
Dalam periode tidur REM, otak anda akan mengulang semua kegiatan yang anda lakukan sepanjang hari, pada saat itu juga otak mengalami pembelajaran ulang, selanjutnya informasi-informasi tersebut diproses ke dalam memori anda.
Jadi, saat kita tidur adalah saatnya otak kita memproses semua informasi yang masuk, memilah-milahnya sedemikian rupa. Hal ini terjadi tanpa harus dikendalikan oleh pikiran sadar anda, ia berjalan begitu saja secara alamiah.
Nah, dengan metode baca cepat yang disajikan dalam buku ini kiranya bisa menjawab pertanyan-pertanyaan kita seputar cara membaca dan mengikat pemahaman yang didapatkan dari bacaan yang dibaca.
Pada saat anda membaca dengan cara yang biasa, anda menyerap informasi dari proses membaca lewat mata, diolah dalam pikiran sadar. Lalu informasi yang diperoleh tersebut ditampung di Hipokampus yang merupakan bagian otak yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan memori sementara. Setelah 48 jam kemudian barulah infomasi itu dipindahkan ke memori jangka panjang.
Penelitian menunjukkan bahwa cara membaca biasa memiliki kecepatan rata-rata 250 kata per menit. Setelah itu kita hanya mengerti 50 persen dari keseluruhan informasi yang masuk dari apa yang kita baca, dan 4 jam kemudian kita hanya menyisakan 10 persen dari apa yang kita baca di dalam memori kita.
Lalu, bagaimana caranya mengikat pemahaman yang telah kita dapatkan saat membaca? Untuk mengikat pemahaman dari informasi yang telah kita baca, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, di antaranya adalah melakukan peninjauan kembali, menuangkan konten ke dalam catatan atau yang disebut mind map, dan terakhir adalah tidur.
Peninjauan Kembali
Melakukan peninjauan kembali pada sebuah buku yang telah dibaca bertujuan untuk mengingat kembali informasi yang masuk dengan prinsip repetisi (pengulangan). Langkah ini penting dilakukan, mengingat bahwa infomasi yang telah masuk saat kita sedang membaca masih disimpan sementara di dalam bagian otak yang disebut Hipokampus.
Langkah Peninjauan ini bisa dilakukan segera setelah mengakhiri bahan bacaan. Caranya dengan Anda membolak-balik halaman secara cepat sambil melakukan review singkat untuk memastikan apa-apa yang dibaca telah terpahami.
Ulangi peninjauan kembali pada buku di hari berikutnya, lihatlah kembali catatan Anda selama 10 menit. Tambahkan 5 – 10 menit lagi untuk seminggu kemudian, dan 5 – 10 menit lagi sebulan kemudian. Dengan begitu ingatan kita akan semakin kuat, sehingga ketika sewaktu-waktu dibutuhkan bisa dengan mudah anda munculkan ingatan tersebut.
Menuangkan Informasi Penting Ke Dalam Catatan
Langkah selanjutnya agar ingatan kita atas pemahaman saat membaca buku dapat terikat adalah dengan menuangkan informasi yang menurut kita penting ke dalam sebuah catatan yang dibuat sendiri, dengan bahasa sendiri. Yang paling efektif dalam mencatat poin-poin penting ini adalah dengan cara membuatnya dalam bentuk peta belajar, yang disebut dengan mind map.
Cara mencatat poin-poin penting ini dibuat seperti sebuah bagan. Jika perlu anda melengkapinya dengan gambar-gambar, yang tentunya bersifat representatif (mewakili) terhadap pemahaman yang anda dapat. Dengan begitu, di lain hari ketika melihat catatan yang anda buat, mind map tadi menjadi semacam tombol yang dengan memencetnya secara otomatis ingatan-ingatan anda tentang tema yang ada dalam catatan mudah keluar dari kepala.
Anda juga bisa membuat tiruan mind map orang lain yang sekiranya cocok bagi anda. Dengan bantuan mind map ini anda bagaikan sedang membuat folder dalam harddisc otak anda, sehingga anda nantinya mudah untuk memanggil kembali data saat membutuhkannya, karena lebih spesifik.
Tidur
Tidur adalah aktivitas yang kita butuhkan agar dapat berfungsi normal. Saat kita tidur, muncul periode yang disebut REM (rapid eye movement) secara bergantian dengan periode di mana pergerakan mata tidak sedemikian cepat, atau disebut juga non-REM. Periode REM berlangsung selama beberapa menit hingga satu jam, dengan rata-rata sekitar 20 menit. Ketika periode ini dimulai, pola aktivitas elektrik dalam otak orang yang tidur berubah menjadi seperti orang yang berada dalam keadaan bangun dan waspada penuh.
Kekurangan tidur yang kronis meningkatkan kadar hormon stres kortisol, yang dapat merusak atau mengganggu sel-sel otak yang dibutuhkan untuk pembelajaran dan ingatan. Selain itu, sel-sel otak yang baru dapat gagal berkembang atau dapat juga tumbuh secara abnormal.
Mengingat begitu pentingnya peranan tidur dalam pembelajaran dan ingatan tersebut, maka sangat baik jika anda mengistirahatkan otak anda dengan tidur setelah membaca cepat. Dalam proses tidur ini anda sedang melakukan pengendapan informasi yang telah anda dapat dari membaca.
Dalam periode tidur REM, otak anda akan mengulang semua kegiatan yang anda lakukan sepanjang hari, pada saat itu juga otak mengalami pembelajaran ulang, selanjutnya informasi-informasi tersebut diproses ke dalam memori anda.
Jadi, saat kita tidur adalah saatnya otak kita memproses semua informasi yang masuk, memilah-milahnya sedemikian rupa. Hal ini terjadi tanpa harus dikendalikan oleh pikiran sadar anda, ia berjalan begitu saja secara alamiah.
0 komentar:
Posting Komentar